![]() |
Politik Uang - Lensa Indonesia |
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Afifudin mengingatkan titik kerawanan pelanggaran proses Pemilu cenderung dilakukan peserta Pemilu. Masyarakat harus ikut awasi kalau ada Caleg atau partai melakukan “serangan fajar” atau bagi-bagi uang mulai saat ini sampai hari H pencoblosan.
Untuk itu, masyarakat harus bantu mencatat bukti-bukti, misalnya, seperti memotret dengan smartphone saat pemberian uang, dan menyimpan uangnya sebagai bukti. Kemudian bisa dilaporkan ke Panwaslu. Jadi, harus konsen pengawasan pada proses tahapan Pemilu dan khususnya juga pada pengawasan politik uang, saat coblosan atau pemungutan suara, dan penghitungan hasil suara.
“Titik rawan pelanggaran tertinggi adalah pada kecurangan money politics, pemungutan dan penghitungan suara,” ujar Afifudin di Bakoel Coffe, Cikini Jakarta Pusat, Senin (07/04/14).
Kerawanan itu, tidak boleh dibiarkan (masyarakat tidak boleh lengah dalam mengawasi). Penyelenggara Pemilu harus didesak wajib pro aktif dalam melakukan pengawasan terhadap proses pelaksanaan Pemilu agar tercipta Pemilu yang demokratis dan bermartabat.
“Faktor penyelenggara menjadi penting. Penyelenggara Pemilu jangan sampai ada yang bermain, atau melakukan kongkalikong dengan peserta Pemilu,” jelasnya.
“Kemarin (selama kampanye), kami menitikberatkan atau sering menyalahkan pada peserta Pemilu. Namun sekarang, penyelenggara Pemilu juga menjadi faktor penting yang harus mengawasi dengan ketat,” tambahnya.
Proses tahapan Pemilu, lanjutnya, pihaknya bersama elemen yang lain melakukan monitoring beberapa aspek yang menjadi titik rawan dalam peroses Pemilu.
“Seperti pengawasan dana kampanye, pemantauan dana Bansos, dan lainnya, sebagai bentuk tanggungjawab moral untuk mendorong Pemilu yang berkualitas,” terang Afif.
“Apakah nanti laporan dana kampanye dengan hitungan kita dan mereka, prakteknya sebanding apa tidak, dan jangan-jangan yang dipublikasikan hanya sepantasnya saja. Atau sebaliknya, nanti akan terlihat di laporan akhir pada 24 April 2014,” pungkasnya. @yuanto
Post: Lensa Indonesia
Link: http://www.lensaindonesia.com/2014/04/07/jppr-waspadai-serangan-fajar-temukan-bukti-politik-uang.html