sponsor

Slider

Berita

JPPR on SHOOt

Pers Release

Event

» » » » » KPU cegah ‘maling’ suara di TPS pakai IT patut diapresiasi


Tempat Pemungutan Suara (TPS) - JPPR #PantauPemilu
Tempat Pemungutan Suara (TPS)
Terkait sistem Pemilu yang dibangun KPU (Komisi Pemilihan Umum) saat ini, apakah bisa menghilangkan “maling” suara atau jual-beli suara di berbagai tingkatan, masih terus jadi tanda tanya.

Deputi Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR) #MasykurudinHafidz, menilai, rencana KPU untuk memotong waktu proses penghitungan suara untuk menjamin kemurnian hasil suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) melalui Information Technology (IT) patut diapresiasi.

“Hanya saja, catatannya adalah bagaimana operasionalisasi sistem pemindahan data TPS tersebut,” kata Masykurudin Hafidz, Jakarta, Senin (10/03/14).

Pertama, lanjut Masykurudin, pemindahan data TPS apakah melalui foto, scan, input data sms, fax atau seperti apa. Masing-masing cara tersebut mempunyai tantangannya sendiri-sendiri, “Karena setiap wilayah di Indonesia mempunyai keragaman kesulitan dalam jangkauan jaringan komunikasinya.”

Selain itu, Kata Masykurudin Hafidz, KPU harus mampu mendeteksi keragaman tersebut sehingga masing-masing wilayah dapat mengirimkan datanya dengan cepat sesuai dengan alat yang ada.

Kedua, lanjutnya lagi, dari aspek pengirimnya atau petugas TPS-nya. Para petugas juga harus dipastikan mengetahui tata cara pengiriman dan tidak justru menjadikan cara baru ini sebagai modus atau alat manipulasi baru.

“Kalau misalnya, data pengiriman agar semua wilayah terjangkau, sehingga menggunakan SMS, maka petugas TPS dalam mengirimkan datanya kemungkinan salah atau dicurangi sangat besar sekali,” tandas Masykurudin Hafidz.

Dia juga mengatakan, karena itu sistem ini juga harus mampu mendeteksi jika ada error dan manipulasi yang terjadi. Ada sistem keamanan tertentu baik dari penyalahgunaan maupun dari pihak lainnya.

Disinggung ada dan tidaknya potensi pemindahan data TPS dapat diselewengkan, dia menegaskan, dalam konteks IT yang tadi, misalnya input data via sms, modusnya data yang dikirim via SMS berbeda dengan data riil di C1.

“Kalau untuk scan, hasil scan yang buram dapat berpotensi untuk dibaca secara salah. Kalau untuk foto berpotensi dirubah dengan angka yang dibedakan, karena teknologi tentang perubahan gambar ini sangat canggih,” ungkap Masykurudin Hafidz. @endang


Post; LensaIndonesia
Link: http://www.lensaindonesia.com/2014/03/11/kpu-cegah-maling-suara-di-tps-pakai-it-patut-diapresiasi.html

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama