Simulasi Pengamanan Pemilu 2014 |
JAKARTA - Kritikan mulai bermunculan terhadap Polda Metro Jaya yang berulangkali mengadakan simulasi pengamanan, diantaranya di depan Gedung Bawaslu, di Gedung KPU dan di muka Gedung Mahkamah Konstitusi.
"Sebaiknya kepolisian melakukan simulasi pengamanan situasi TPS dan distribusi logistik pasca pemungutan suara," ujar Deputi Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Jumat (14/2/2014).
Dikatakannya, simulasi pengamanan Pemilu memang perlu, meskipun hingga saat ini belum ada indikasi yang kuat bahwa akan terjadi kerusuhan.
"Langkah antisipatif pengamanan Pemilu sesungguhnya cukup dilakukan sekali saja untuk melihat dan memberikan rekomendasi antisipatif kepada seluruh jajaran kepolisian bagaimana strategi pengamanan Pemilu di daerah lainnya," kata Masykurudin.
Hal lebih penting dalam aspek pengamanan pemilu, sambungnya, adalah jaminan rasa aman setiap pemilih pada saat menuju dan melakukan pemungutan suara dan jaminan keamanan logistik Pemilu terutama surat suara hasil pemungutan suara di TPS ketika dikirimkan ke PPS, lalu ke PPK hingga KPU Kabupaten dan Kota.
"Simulasi ini lebih penting karena akan langsung bersangkutan dengan seluruh pemilih dan menjamin kemurnian hasil suara terutama saat kotak suara berada diperjalanan. Pengamanan dituasi di TPS dan pengiriman hasil suara ke PPS dan tingkat selanjutnya dijamin juga dalam ketentuan undang-undang Pemilu," terangnya.
Di lain sisi, simulasi tersbut juga untuk memetakan sejauhmana bantuan yang dibutuhkan oleh KPU dalam rangka mengamankan situasi TPS dan pengiriman hasil suara.
"Kebutuhan KPU ke pihak Kepolisian tentang mekanisme bantuan ini perlu dirumuskan secara matang sehingga ada jaminan hasil suara pemilih tidak berubah di tengah jalan," tandasnya.
(hol)
Post: Okezone
Link: http://pemilu.okezone.com/read/2014/02/15/568/941314/aneh-simulasi-pengamanan-pemilu-di-tps-justru-diabaikan