JPPR, JAKARTA, — Meski hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta belum dikeluarkan, kemenangan pasangan Jokowi-Ahok berdasarkan hasil hitung cepat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta menunjukkan bahwa warga Jakarta cenderung memilih figur.
Pendapat itu disampaikan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilihan untuk Rakyat (JPPR) Yusfitriadi saat diskusi Pilkada DKI: Perilaku Pemilih Rasional, Pemilih yang Berdaulat, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (15/7/2012). Yus, panggilan akrab Yusfitriadi, mengatakan, warga Jakarta tidak lagi memedulikan asal calon gubernur tersebut dari partai ataupun jalur perseorangan karena yang dipilih oleh mereka adalah figur yang dinilai mampu membawa perubahan.
"Terbukti partai memang sudah tidak laku. Tapi independen juga enggak laku tuh, karena masyarakat Jakarta lebih memilih figur yang punya spirit perubahan," beber Yus.
Di antara enam calon yang bertarung pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta 2012, kata Yus, figur yang memiliki spirit perubahan bagi Jakarta adalah Joko Widodo dan Faisal Basri. Terbukti, Joko Widodo berhasil mengungguli petahana Fauzi Bowo dan Faisal Basri serta melibas Alex Noerdin yang didukung oleh partai Golkar dan 17 partai nonparlemen. "Dua orang itu mampu menarik minat warga dengan kesederhanaannya. Itu terbukti," ujar Yus.
Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate, Toto Sugiarto, mengatakan, figur yang diharapkan oleh warga Jakarta adalah figur yang polos, sederhana, dan terkesan jujur. Sementara figur seperti itu tidak dimiliki oleh Fauzi Bowo sehingga harus rela kalah dari Joko Widodo. "Pembawaan Jokowi yang tenang dan sederhana itu tidak dimiliki oleh Foke. Raut wajah Jokowi yang selalu tersenyum juga sulit diikuti Foke yang diketahui biasanya masam dan agak keras kalau berbicara," ujar Toto.
"Jadi kemenangan Jokowi itu bukan kemenangan PDI-P. Kalau PDI-P memajukan nama lain, belum tentu juga hasilnya seperti ini. Ini karena figur itu tadi," tandasnya.
Editor : Farid Assifa
Sumber: Kompas dot com, 15 Juli 2012
Repost: Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR)
Tidak ada komentar: