Rekapitulasi Suara |
Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat mencurigai adanya faktor kesengajaan terkait perbedaan hasil rekapitulasi suara berjenjang di semua lini.
"Kalau di atas kertas, mestinya rekap berjenjang tidak ada masalah. Tapi ini justru KPU Pusat yang kelimpungan. Jika terdapat kesalahan penghitungan dan rekapitulasi di tingkat TPS, maka seharusnya akan terkonfirmasi kesalahan tersebut di PPS tingkat Kelurahan," kata deputi koordinator JPPR Masykurudin di gedung KPU, Rabu (30/4).
Apabila kesalahan terjadi di PPS, kata dia, maka akan terkonfirmasi dan diperbaiki di tingkat PPK atau Kecamatan dan begitu seterusnya.
Namun, kata Masykurudi, pihaknya menemukan fakta di lapangan bahwa aplikasi rekap secara berjenjang tidak dilakukan secara optimal. Sehingga, banyak perhitungan di tingkat nasionel yang harus dilakukan ulang dan dikoreksi kembali.
"Tuduhan kami ini real. Kalau ada yang bertanya mana buktinya, itu sudah ada yang diulang rekapitulasinya yaitu Provinsi Riau, Bengkulu, DKI Jakarta dan Aceh," kata dia.
Masykurudin mengatakan, pihaknya mencurigai perbedaan hasil rekapitulasi tersebut sebagai bentuk kesengajaan, karena terjadi secara masif di hampir tiap Kabupaten/Kota atau Provinsi.
"Ini jelas kesengajaan. Kami sudah mencium adanya kerja sama antara penyelenggara dan peserta pemilu untuk bisa menang dengan cara tidak benar," kata dia.
Indikasi faktor kesengajaan dalam rekapitulasi berjenjang ini diperparah dengan tidak adanya data pembanding yaitu hasil pengawasaan oleh lembaga pengawas di setiap tingkatan yakni PPL, Panwascam, Panwas Kbupaten/kota dan Bawaslu Provinsi.
"Kesalahan rekapitulasi akibat kesengajaan ini, jangan-jangan juga dilakukan oleh tiga pihak yaitu peserta pemilu, KPU beserta jajarannya dan Bawaslu setiap tingkatan." (*)
Post: Teraspos.com
Link: http://politik.teraspos.com/read/2014/04/30/92814/jppr-curigai-perbedaan-hasil-rekap-disengaja
Tidak ada komentar: