JPPR, Pantau Pemilu,
JAKARTA - Memasuki tahun 2014 ini, pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) semakin dekat. Belajar dari pengalaman sepanjang 2013, penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hingga Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) harus meningkatkan kinerjanya.
Menurut Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz, peningkatan kinerja itu harus dilakukan agar Pemilu bisa berjalan dengan jujur dan adil seperti keinginan masyarakat sehingga memunculkan pemimpin yang bersih.
"Adanya kekhawatiran Pemilu berjalan tidak benar-benar mencerminkan suara rakyat semakin terlihat," kata Hadidz, kepada Okezone, Selasa (31/12/2013).
Dia pun menyampaikan untuk menjaga integritas penyelenggara Pemilu setidaknya ada tiga cara, pertama harus tahan terhadap setiap intervensi.
"Sekuat apapun godaan dari pihak manapun yang ingin merusak hasil Pemilu tidak akan ada artinya jika penyelenggara Pemilu mampu menolaknya. Tinggalkan kebiasaan lama yang buruk, karena sebesar apapun uang yang ditawarkan sesungguhnya tidak sebesar harga kemurnian suara pemilih," ujanya.
Kedua, kata Hafidz, dalam melaksanakan tahapan Pemilu yang tersisa tidak sekedar karena mendapatkan honor, tetapi bagian dari panggilan nurani. Dikatakannya, menjadi penyelenggara Pemilu bukanlah seperti mencari pekerjaan tetapi juga pengabdian dan pelayanan ke masyarakat pemilih.
"Keterlambatan menerima honor misalnya karena anggaran belum turun sama sekali tidak mempengaruhi kualitas pelaksanaan tahapan Pemilu," jelasnya.
Dijelaskan Hafidz, ketiga, menanamkan pemahaman bahwa Pemilu bukan hanya seleksi kepemimpinan tetapi juga perihal masa depan. Masa depan bersama, masa depan generasi muda kita.
"Memberikan pelajaran kepada generasi penerus bagaimana mengelola Pemilu yang jurdil dan transparan. Mewariskan sejarah, bahwa Pemilu 2014 adalah ulangan sejarah Pemilu 1955 dimana partisipasi seluruh elemen masyarakat bebas memilih dan mewakilkan aspirasinya," pungkasnya.
Post: Oke zone
Repost: Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) - JPPR, Pantau Pemilu
Tidak ada komentar: