JPPR - PANTAU PEMILU
 |
| Net |
JAKARTA, -Untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat, Komisi Pemilihan Umum Pusat diminta untuk perbaiki laman resmi KPU. Sebaiknya website KPU juga dapat menjadi wahana interkasi yang intensif sehingga dapat menjadi alat peningkatan partisipasi.
"Misalnya disetiap berita dan informasi dipastikan terdapat kolom komentar, adanya kolom media sosial yang dapat digunakan pembaca untuk menyebarkan informasi tersebut, kolom pusat pengaduan yang sistemik dan pendaftaran relawan demokrasi secara online," ucap Deputi Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Masykurudin Hafidz di Jakarta, Kamis (26/12/2013).
Dalam penyelenggaraan Pemilu 2014, kata dia, KPU harus meningkatkan penggunaan website resminya untuk menampilkan proses dan mengumumkan hasil pelaksanaan tahapannya. Penggunaan website dapat mempermudah, mempercepat dan memperluas setiap informasi yang butuhkan oleh siapapun tentang pelaksanaan Pemilu 2014.
"Dalam meningkatkan pengelolaan data dan informasi, KPU perlu memperbaiki website baik dalam pengelolaan isi maupun tampilanya. Diantaranya adalah pertama, menu-menu yang ditampilkan harus diupdate. Bagi menu yang sudah melewati kadaluarsa sebaiknya dihapus saja misalnya menu Pengumuman CPNS, Lomba Maskot&Jingle dan Kepastian Terdaftar di Pilkada," katanya.
Kedua, merapikan rubrikasi. Dalam menampilkan menu sebaiknya tidak tumpang tindih sehingga terlihat tidak rapi bahkan berantakan. Misalnya menu data pemilih dimana setiap tahapan perbaikan ada menunya sendiri (DPS, DPSHP dan DPT). Sebaiknya menu-menu ini disatukan saja dalam menu Data Pemilih baru didalamnya ditambahkan sub-menu.
Demikian juga menu Perpustakaan KPU, sebaiknya menu diisi diisi penuh dengan dokumentasi milik KPU baik berupada buku, majalah dan sejenisnya yang bisa dibaca dalam bentuk PDF.
"Kita dukung kehendak KPU untuk meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan tahapan Pemilu patut diapresiasi. Dan itu, perlu diawali dengan pengelolaan website yang rapi, interaktif dan terorganisir," tuturnya. (A-194/A-89)***
Post: Pikiran Rakyat Online, 26 Desember 2013
Repost: Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR)
Tidak ada komentar: