Jakarta – Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menggunakan cara-cara yang kreatif dalam sosialiasi tahapan pemilu guna menjangkau pemilih di luar negeri (LN).
Deputi JPPR, Masykurudin Hafidz menyatakan KPU dalam hal meningkatkan partisipasi perlu melihat dari kebutuhan masing-masing negara.
“Misalnya untuk negara yang tingkat teknologinya bagus maka sosialisasinya dapat melalui jaringan internet dan media sosial, tetapi bagi negara yang tertutup menggunakan cara lain misalnya pendekatan terhadap agen dan kantor di mana para WNI tersebut sering berkumpul,” ujar Masykurudin kepada PenaOne, Selasa (13/8/2013).
Selain itu, Masykurudin juga meminta kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) yang berkedudukan di kantor perwakilan Republik Indonesia di masing-masing negara untuk jemput bola guna menfasilitasi pemungutan suara.
Sebagai contoh, Masykurudin menyebutkan, kendala di Arab Saudi dan Malaysia untuk melakukan pemungutan suara terdapat WNI yang perlu mendapatkan izin dari majikannya.
“Pada saat hari H petugas pemungutan tidak hanya menunggu tetapi juga sebaiknya jemput bola ke kantong-kantong para pemilih untuk memfasilitasi pemungutan,” usulnya.
Menurut Masykurudin, sosialisasi kreatif dengan media elektronik serta komunikasi yang intensif serta menfasilitasi pada saat hari pemungutan adalah langkah nyata bagi KPU jika ingin serius meningkatkan partisipasi pemilih luar negeri.
“Memang agak rumit, tapi dengan sosialiasi yang kreatif dan menfasilitasi pada pemungutan suara, yakni langkah nyata maksimalkan partisipasi pemilih di LN,” tukas dia. (imm)
POst: pena one, 13 Agustus 2013



Tidak ada komentar: