JPPR, JAKARTA - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menilai, acara kampanye cagub-cawagub DKI Jakarta di televisi, tidak maksimal menyampaikan visi dan misi ke publik.
"Alokasi waktu debat yang terbatas, sangat terasa menyebabkan jawaban pasangan calon tidak tuntas," ujar Manajer Pemantauan JPPR Masykurudin Hafidz dalam siaran pers, Senin (25/6/2012).
Masykurudin menjelaskan, karena terbatasnya waktu, pembahasan yang mestinya memuaskan bagi pemilih ternyata tidak tercapai.
"Debat ini tidak hanya seremoni , tapi menjadi momen penting bagi pemilih untuk mempertimbangkan pilihannya," kata Masykurudin.
Adanya iklan saat jeda dan diisi oleh iklan kampanye yang hanya diisi sebagian pasangan calon dan berlangsung berulang-ulang, menjadikan debat ini bias dan kabur bagi pemilih.
"Mestinya tidak ada iklan apapun, termasuk iklan komersil, karena justru akan mengganggu preferensi bagi pemilih dalam mempertimbangkan visi-misi pasangan calon saat mencoblos nanti," tutur Masykurudin.
Menurut Masykurudin, kelemahan debat ini bisa diatasi oleh KPU DKI, dengan membagikan sebanyak-banyaknya visi-misi di masa kampanye dua minggu mendatang.
"Sayangnya, hingga kini KPUD belum mencetaknya, sehingga pemilih minim sekali mendapatkan informasi yang benar dan berimbang," papar Masykurudin. (*)
Sumber: Tribunnews dot Com
Repos: Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR)
Tidak ada komentar: